Kamis, 17 Maret 2011

Tim Penulis Pidato Obama, Usia 31 Tahun

Tatkala menyimak pidato Presiden Barack Obama di Universitas Kairo Mesir pada 4 Juni 2009 lalu, terbersit keingintahuan saya untuk mengenal “orang hebat” di balik pidato tersebut. Pastinya dia orang penting dan berpengaruh. Lebih daripada itu wawasannya luas. Lantaran ia paham soal-soal yang mencakup politik, filsafat, agama, kebudayaan, psikologi, ekonomi hingga sejarah.



Sinyal mengenai dirinya sudah saya dapat semenjak adanya konferensi pers tim penulis pidato kebijakan luar negeri Presiden Barack Obama di Riyadh Saudi Arabia tanggal 3 Juni lalu, atau satu hari menjelang pidato yang bersejarah dan monumental itu.

Dalam konferensi pers tersebut, sang juru bicara mengatakan bahwa Barack Obama akan menyampaikan pidato penting di Kairo mengenai “Permulaan yang Baru” hubungan Amerika Serikat dengan Dunia Muslim.

Si Jubir itu namanya Ben Rhodes. Dia, tak lain dan tak bukan adalah konseptor pidato Barack Obama di Kairo. Jabatan resmi yang kini disandangnya, mengetuai tim penulis pidato kebijakan luar negeri Gedung Putih (The White House).

Benjamin Rhodes nama lengkapnya. Usia masih terbilang muda. Baru menginjak 31 tahun. Ia lulusan Universitas New York (NYU). Menatap wajah dari fotonya saja, siapapun orangnya pasti sepakat dengan saya bahwa ia tampan. Lebih takjub lagi, tatkala saya mengintip karya-karya tulisnya yang berbobot di blog PSA Online seputar masalah politik internasional.

Ia antara lain menulis tentang: The Politics of Distraction, Conspiracy Theories, The Rhetoric of World War, What Ever Happened to Stetesless Terrorism, Intervention and U.S Politics, What do Americans Think?, Why Can’t We Look Ahead, A Time for Partisanship or Bipartisanship, Islamofascist dan sebagainya (Pembaca yang tertarik menelaah lebih lanjut isi tulisan Ben Rhodes dimaksud silakan klik tautan ini)

Pantaslah ia kini mengetuai tim penulis pidato kebijakan luar negeri Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Anggota tim lainnya yang merupakan “Obama’s Inner Circle”, yakni Gregory Craig, Richard Danzig, Scott Gration, Anthony Lake, Denis McDonough, Samantha Power, Susan Rice dan Daniel Shapiro. (Agar pembaca mengenal “Obama’s Inner Circle” silakan klik tulisan Eli Lake “Obama’s Brain Trust Taking Shape” di New York Sun pada 21 Februari 2009)

Rhodes sendiri adalah salah seorang tim penulis pidato Obama yang dikenal sebagai “elder statesman” bersama dengan Jon Favreau dan Adam Frankel. John Favreau termasyur sebagai penulis Pidato Pelantikan Presiden Barack Obama di Washington pada 20 Januari 2009.

Kutipan favorit Rhodes berasal dari John F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat yang para pembantu utamanya orang-orang muda seperti dirinya: “Our Problem are man made; therefore, they can be solved by man.” (Masalah kami adalah buatan manusia; lantaran itu, masalahnya dapat dipecahkan oleh manusia)

Karirnya dimulai dengan bekerja di bidang politik lokal di New York. Kemudian berlanjut sebagai asisten khusus Lee H. Hamilton, mantan anggota Kongres, yang juga menjabat sebagai Presiden Woodrow Wilson International Center for Scholar semenjak Juni 2002, dan juga penulis pidato lepas berbasis di Washington.

Rhodes bekerjasama dengan Hamilton yang memangku jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi Nasional tentang Serangan Teroris paska peristiwa 11 September 2001. Ia membantu konsep rekomendasi kebijakan mengenai Komisi 11/9. Ia juga bertindak sebagai editor bersama Hamilton dan Thomas H Kean dalam menulis buku berjudul Without Precedent: The Inside Story of the 9/11 Commission. Disamping itu ia berkontribusi di Grup Kajian Masalah Irak (the Iraq Study Group).

Rhodes pernah sebentar menjadi penulis pidato untuk mantan Gubernur Virginia dari Partai Demokrat Mark Warner, yang dia sebut “salah seorang yang benar-benar berbakat dalam sisi pesan kebijakan.”

Rhodes kemudian bergabung dengan tim kampanye Barack Obama yang saat itu mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Karena keahliannya dalam masalah internasional, ia ditunjuk sebagai penulis pidato kebijakan luar negeri kampanye Obama sejak 2007. Dia salah seorang kepercayaan Obama dalam politik luar negeri, dan salah satu dari dua orang penasihat kebijakan internasional yang digaji di markas besar kampanye Obama di Chicago.

Para pembantu mantan anggota Kongres Lee Hamilton seperti McDonough, Shapiro dan Dan Restrepo juga dipindahkan untuk membantu Obama dalam tim kampanye. Di Chicago, Rhodes merancang pidato-pidato kampanye Obama yang berkenaan dengan masalah kebijakan luar negeri bersama dengan oleh Denis McDonough. Salah satu tugas utamanya memilah-milah dan merangkum pemikiran lebih dari 250 orang penasehat kebijakan luar negeri.

Kelompok yang terdiri dari 250 penasihat dibagi menjadi kelompok yang berhubungan dengan Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, Rusia-Eropa, pertahanan, veteran, kontraterorisme, demokrasi dan pembangunan, dan lembaga-lembaga multilateral.

Tim kampanye Obama telah menolak untuk menyebutkan nama-nama penasihat itu, dan mengatakan bahwa beberapa dari mereka adalah relawan. Sementara waktu mereka bekerja dalam pekerjaan di instansi pemerintah dan nonprofit yang tidak ingin menjadi publik dan terkait dengan kampanye politik partisan.

Dari markas besar kampnye Obama di kota Chicago, Rhodes merancang pula beberapa konsep pidato yang paling penting untuk kampanye Obama di Eropa dan Timur Tengah pada akhir Juni 2008. Negara yang dikunjungi meliputi Perancis, Jerman, Israel, Yordania dan Inggris.

Di tempat-tempat yang dikunjungi Obama tersebut, sambutan dari masyarakat sangat luar biasa dan meriah disertai tempik sorak membahana tatkala Obama menyampaikan pidato. Peristiwa itu berlanjut hingga akhirnya Barack Obama memenangkan pertarungan dengan McCain pada pilpres 4 November 2008 dan dilantik pada 21 Januari 2009.

Betapa dekat dan akrabnya hubungan antara Presiden Barack Obama dan Ben Rhodes ini, bisa kita lihat dari suatu peristiwa setelah pidato Obama di Praha pada 5 April 2009 mengenai perlucutan senjata nuklir.

Dalam perjalanan pulang kembali ke Amerika Serikat, di atas pesawat Barack Obama memimpin rombongan yang menyertai untuk memberikan tepuk tangan meriah kepada Rhodes atas kerja timnya. Dan ketika majalah The Economist menerbitkan berita pidato Obama yang disampaikan di Praha, Obama berkata kepada asisten pribadinya untuk memastikan Rhodes menerima salinan majalah tersebut.

“Ia orang yang benar-benar mengerti apa yang dimaui dan dikatakan presiden,” ujar David Axelrod, seorang konsultan politik Amerika terkemuka yang bermarkas di Chacago. Axelrod terutama dikenal sebagai kolumnis politik di media Chicago Tribune.
(Sumber : Dwiki Setiyawan - internasional.kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga Artikel Berikut Ini :

Bagaimana supaya Anda menang di PILEG bergantung dari anda membangun AUDIEN ANDA SENDIRI dan membangun DAYA AJAK yang kuat. Bagaimana Caranya?


Silahkan baca artikel-artikel pemenangan PILEG berikut ini :

  1. Persiapan Menyeluruh Untuk Pemenangan Anda di PILEG
  2. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  3. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  4. 12 Wilayah Rahasia Ini Jarang Semua Di Garap Caleg Dalam Marketing Politik
  5. Buku ini awalnya hanya untuk catatan pribadi saat jadi ketua tim sukses pileg 2009
  6. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  7. Fenomena Partai Yang Seharusnya Jadi Cambuk Bikin Terus Perbaikan Internal Tanpa Kecuali
  8. Cari Pengurus Partai Ternyata Sulit. Bisa-bisa Kelimpungan
  9. Buku : Kunang-kunang Pemenangan Pemilu
  10. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  11. Mendalami Pemilih Pragmatis
  12. Bagi Caleg Kendala Vital Untuk Menang Pileg Sebenarnya Hanya Satu
  13. Jangan Salah Pendekatan, Efeknya Fatal Untuk Kemenangan Sang Caleg
  14. 10 Bahaya Pragmatis Yang Mungkin Jarang Dipikirkan Serius Efeknya Sangat Berbahaya
  15. Semua Inti Tulisan Pemenangan Pileg Tentang Hal Ini, Apa Saja?
  16. Bila Nyaleg Jangan Kalah Sama Tukang Sayur Keliling
  17. Bukan Yang Terbaik Tapi.....
  18. Asyikkkk!!!!Tulisan Saya Di Muat dan Di Sebar
  19. Cara Menang Mutlak di Pileg
  20. Persiapan Menang Nyaleg Di Pileg 2019
  21. Berbekal Sejak Dini, Dengan Strategi Pemenangan Yang Ampuh
  22. Mendalami 2 Jenis Pemilih Pragmatis, Anda Jangan Terperangkap
  23. 6 Penyebab Yang Menjadikan Terpaksa Harus Pragmatis
  24. 5 Hal Ini Sepertinya Harus Ada Pada Caleg Supaya Tak Beresiko Besar
  25. Caleg Harus Siaga Diri Mengamankan Diri, Aman dari Sisi Ini

============================

Lanjutkan ke SESI 2 : Klik disini!

-------------------------------------------------