Sebanyak empat calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kota Solo dilaporkan meninggal, sehingga tidak bisa mendulang suara dalam pemilihan umum legislatif (Pileg) 9 April.
Keempat Caleg itu antara lain Sri Mulyono (PDP), Agung Isnugrahadi (PPP), serta seorang Caleg dari Golkar dan PBB. Menurut Anggota KPU Kota Solo Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu Pata Hendra Aryanto, jika memang ada Caleg yang telah meninggal, dipastikan tidak akan berpengaruh terhadap perolehan suara.
Suara yang masuk (untuk Caleg-caleg tersebut), kata Pata, akan mendongkrak perolehan suara partai. “Partai tidak akan dirugikan karena Calegnya meninggal. Suara tidak akan lari,” terang Pata, kepada wartawan, seusai Sosialisasi Pemilu 2009 yang digelar di Bale Tawangarum Kompleks Balaikota Solo, Kamis (2/4).
Pata mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan secara resmi dari Parpol terkait meninggalnya beberapa Caleg tersebut. Jika memang ada Caleg yang meninggal, partai bersangkutan harus melaporkan ke KPU dengan membawa surat keterangan meninggal dunia.
Dengan demikian, tercatat hanya 539 caleg yang akan bertarung memperebutkan 40 kursi di DPRD Kota Solo.
Di sisi lain, KPU Kota Solo optimistis tingkat partisipasi politik masyarakat Solo dalam Pemilu tahun ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur Jateng Juni tahun lalu.
Anggota KPU Kota Solo Divisi Data Informasi dan Hubungan Antar Lembaga, Agus Sulistyo menambahkan, tingkat partisipasi politik pada Pilkada Gubernur Jateng lalu tercatat 62,11 persen. Angka ini turun jika dibandingkan dengan Pilkada Walikota/Wakil Walikota Solo tahun 2005, tercatat 74,91 persen.
Menurut Pata, faktor geografis dan kedekatan emosional menjadi penyebab meningkatnya tingkat partisipasi publik dalam Pileg.
(www.solocityview.com/berita/724.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar