Pertanyaan di atas sangat menarik untuk disimak, karena betapa besar modal materil dan imateril yang mengelontor untuk merebut pemenangan pemilu ini.
Pemilu legislatif biasanya cukup menguras kocek sang calon. Makanya tak heran jika pernah terjadi pada pemilu legislatif sebelumnya, banyak caleg yang kalah kolef, kalah mental sehingga melakukan hal-hal yang memalukan dan memilukan.
Beberapa peristiwa yang berhasil di rekam media diantara mereka ada yang stres, ada yang sakit jiwa, ada yang melakukan hal-hal yang memalukan di masyarakat (Mengambil kembali bantuan) dan bahkan ada yang lebih parah lagi, bunuh diri.
Kejadian-kejadian tadi semoga tidak kembali melanda caleg-caleg kita di pemilu legislatif mendatang.
Bagaimana agar menang pemilu?
Dalam tulisan Muhlisin di jambi.tribunnews.com, Mahili -ketua DPRD Kabupaten Bung-,membeberkan rahasianya. Beliau mengatakan : hanya ada satu cara untuk memenangkan hati rakyat. Cara yang ia maksud adalah dengan menunjukkan performa PAN dan kadernya sebagai wadah menyalurkan aspirasi yang tepat bagi kepentingan masyarakat.
Mahili
juga mengatakan pihaknya menggelar berbagai kegiatan dalam rangka HUT
ke-14 parpol berlambang matahari terbit ini. Diantara kegiatan tersebut
adalah menyantuni anak yatim, menggelar pertandingan olahraga, dan
beberapa kegiatan lainnya.
Sementara itu Armen (21), yang dikutif dari sumber yang sama, warga Muaro Bungo mengatakan butuh
pendekatan yang jelas agar parpol benar-benar dapat memikat hati
masyarakat. Hal karena menurutnya hingga sejauh ini masyarakat masih
belum melihat parpol sebagai wadah yang benar-benar tepat untuk
menyalurkan aspirasi.
Bagi yang baru kali pertama pencalonan tentu perlu melakukan langkah-langkah dan strategi untuk membentuk atau menghimpun pendukung (Tim SUkses) di kantong-kantong suara yang strategis dan potensial. Dan segera membangun perhatian agar kecenderungan orang simpatik lalu secara sukarela mau memilih dirinya.
Estimasilah berapa suara yang harus diraih untuk meraih kemenangan. Ini sangat bisa di prediksi. Setelag itu lemparkan segala macam teknik dan strategi untuk mendulang suara. Dengan cara-cara yang santun dan beretika tentunya.
Semuanya adalah tentang jumlah suara. Apapun strateginya adalah bagaimana mereka mau memilih anda. Ingan semua strategi adalah tentang mendapatkan jumlah suara.
Tidak usah munafik dengan mengatakan "tidak memilih saya pun tidak apa", bila anda mengatakan ini mungkin bila disimak secara mendalam sama dengan mengatakan"Mau pilih saya silahkan tidak juga tidak apa-apa", maka ini berarti kita mengatakan kepada mereka, "suara anda tidak penting buat saya", atau "Saya tidak butuh suara anda".
Lantas siapa orang-orang yang nanti akan memilih anda? Ingat kemenangan dalam pemilu dipengaruhi oleh hitungan angka berupa jumlah orang-orang yang memilih anda.
Terus terang saja mengatakan dengan bahasa yang baik dan dengan penyampaian yang tepat bahwa anda berharap mereka memilih anda di pemilu legislatif.
Ingat, caleg-caleg pesaing anda sangat banyak, dan sangat mungkin mereka mengerahkan segala cara agar menang pemilu. Membombardir uang, mungkin juga mengerahkan cara halus (Ghaib). Meskipun cara ghaib sepertinya tidak masuk akal untuk dicantumkan disini, tapi realitanya anda bisa menemukan sendiri, setidaknya, caleg tertentu datang ke orang pintar di suatu daerah tertentu untuk tujuan agar dirinya menang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar