Wakil Rakyat Pesta Ekstasi

Apa jadinya jika anggota legislatif bukannya memiliki prilaku yang patut menjadi panutan tapi justru malah sebaliknya. Bagaimana bisa mewakili rakyat, memimpin diri sendiri saja tidak bisa.

Lihatlah! sebagaimana di beritakan gatra.com. Keberhasilan jajaran Poltabes Bandar Lampung pada akhir pekan ini, mengamankan belasan orang yang dicurigai sedang pesta narkoba jenis ekstasi di sebuah lokasi hiburan karaoke--diantaranya tokoh parpol dan anggota DPRD beberapa Kabupaten di Lampung--menimbulkan reaksi keras sejumlah kalangan di daerah itu.

"Benar-benar memalukan, sudah ada contoh wakil rakyat dan tokoh parpol yang ditangkap sebelumnya akibat ekstasi dan jadi bulan-bulanan media, `eh masih saja dikerjakan seperti itu," kata seorang mahasiswa sebuah PTS di Bandar Lampung, Senin.

Warga dari kalangan masyarakat biasa yang lain, seorang pedagang kaki lima, yang mengaku telah membaca berita koran di daerah tentang tertangkapnya tokoh parpol dan anggota DPRD kedapatan sedang pesta narkoba itu, berujar serupa.

Dia seakan mencibirkan, perilaku memalukan seperti itu tidak sepantasnya dilakukan oleh para wakil rakyat terhormat yang semestinya justru menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat.

"Bagaimana mau benar-benar mengurus nasib rakyat, kalau kerjanya hanya berfoya-foya dan mabuk-mabukan seperti itu," katanya dengan nada gemas.

Berhasil diamankannya sebelas orang itu, diantaranya anggota DPRD dari Fraksi PDIP di Lampung Selatan, Lampung Utara, dan Lampung Tengah yang juga dikenal sebagai pimpinan parpol di daerahnya masing-masing, menimbulkan sorotan tajam berbagai kalangan masyarakat, termasuk dari warga PDIP dan fungsionarisnya di Lampung.

Beberapa wakil rakyat dari PDIP yang notabene rekan dari mereka yang ditangkap itu, semula mengaku kurang mempercayai bahwa mereka sedang pesta ekstasi. Tapi setelah hampir semua koran di Lampung memberitakan dan langsung mengecek kebenarannya, barulah percaya.

"Kalau polisi memang punya bukti kuat, silahkan proses secara hukum mereka sesuai ketentuan yang berlaku," kata salah satu tokoh muda PDIP di Lampung itu pula.

Namun dia mengingatkan, kalau tidak terbukti dan penangkapan itu hanya merupakan jebakan, dipastikan akan ada pembelaan termasuk dari parpolnya.

Tapi jika tidak, pimpinan parpol pada tingkat yang lebih tinggi perlu memberikan keyakinan agar polisi tidak ragu-ragu bertindak lagi.

Sejumlah wartawan dari koran pusat mengetahui peristiwa itu, juga menyatakan harus mengembangkan peristiwa itu menjadi pemberitaan pada medianya.

Apalagi di Lampung telah beberapa kali terjadi wakil rakyat atau pimpinan parpol kedapatan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Sebagian diproses terus, tapi sebagian lain tetap tidak jelas penanganan hukumnya hingga sekarang.

Direktur LBH Bandar Lampung, Edwin Hanibal SH mengingatkan, agar tidak menjadi preseden hukum yang buruk dalam pemberantasan narkoba, kinilah saatnya polisi dan aparat penegak hukum benar-benar tegas dan berani memproses kasus itu sesuai ketentuan hukum, tanpa perlu ragu atau malah takut.

"Tak ada diskriminasi dalam hukum, sekalipun wakil rakyat atau pimpinan parpol, kalau memang terbukti narkoba yang sudah dicanangkan harus diberantas dan ditindak tegas siapapun pelakunya, ya harus dijalankan secara konsekuen tanpa pandang bulu," ujar Edwin lagi.(gatra.com)