WATAMPONE -- Polwil Bone menguak praktik perjudian yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh calon anggota legislatif (caleg) dan oknum PNS di Kabupaten Bone.Itu terungkap dalam operasi penggerebekan yang dilakukan tim buser Polwil Bone di salah satu rumah di Jl Kesehatan, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Sabtu, 28 Februari dini hari.
Dari operasi itu, polisi menangkap basah lima orang yang diduga kuat bermain judi joker. Kelima orang itu antara lain oknum PNS yang bertugas di sekretariat DPRD Bone berinisial JM, caleg DPRD Bone dari Partai Demokrasi Pembaruan Bone inisial AD, istri oknum anggota Polres Bone RN, dan warga AC, dan IW.
Saat penggerebekan pelaku dan polisi sempat bersitegang. Namun, belakangan mereka pasrah digiring ke Mapolwil untuk dimintai keterangan. Dari lokasi, polisi juga mengamankan barang bukti uang tunai Rp 416 ribu dan lima buah kartu joker. Di Mapolwil, kelima orang itu memberikan keterangan di ruang penyidik sekira sejam.
Selanjutnya, mereka digelandang masuk sel, bergabung dengan tersangka kejahatan di
ruang tahanan Polwil. Kapolwil Bone Kombes Syamsudin Yunus yang ditemui usai sertijab tiga kapolres menegaskan, dirinya tak akan memberi tolerasi bagi siapa pun untuk mendapat perlakuan ekslusif.
Baik dia anggota Polri dan keluarga besarnya, maupun caleg dan oknum PNS. "Tidak ada toleransi bagi siapa pun. Kalau memang terbukti melakukan tindak pidana, maka akan diproses sesuai hukum," tegasnya.
Syamsudin menambahkan, judi merupakan salah satu prioritas kepolisian untuk dituntaskan. Karena itu, pihaknya tak akan tebang pilih dalam memproses pelakunya. Syamsudin menepis jika praktik perjudian yang melibatkan oknum PNS dan caleg itu sudah lama menjadi target operasi.
Karena pada prinsipnya, polisi tidak akan memberi ruang bagi premanisme, perjudian, dan narkoba mengganggu proses pemilu 2009.
Oknum staf DPRD Bone, JM yang ditemui di sel Mapolwil mengaku hanya singgah di rumah tersebut untuk bertemu rekannya. Namun pada saat bersamaan polisi datang menggerebek tempat itu. "Saya cuma jalan-jalan saja di rumah itu," tuturnya.
Perihal penangkapan oknum PNS itu disesalkan sejumlah pihak. Kabag Humas dan Infokom Bone, Asriady Sulaeman mengatakan, perbuatan oknum tersebut masih harus dibuktikan.
Karena itu ia menyerahkan sepenuhnya pada penyidik polwil dalam melakukan proses hukum. "Kita tunggu saja hasil laporan kepolisian tapi kalau memang betul terlibat maka perbuatannya dikenai PP 30 tahun 1980 tentang disiplin PNS," tuturnya.
Sementara bagi caleg, jika betul terbukti akan berimbas pada hangusnya suara pada pemilu legislatif mendatang. "Caleg kalau tidak memenuhi syarat seperti terbukti terlibat masalah pidana maka suaranya akan hangus. Akan ada penyampaian juga di TPS nantinya bahwa caleg bersangkutan tidak sah," tutur Ketua KPU Bone Aksi Hamzah.
(seputarbone.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar