Kamis, 09 November 2017

Cerpen Politik # 1 : Melawan Gajah Barbar

Cuaca tak bisa diduga. Sebentar cerah, sebantar mendung berawan hitam. Kondisinya memang sedang musim penghujan. Cukup menyulitkan kami untuk bisa berkumpul bersama. Karena tidak semua tim rumahnya berdekatan. Ada yang bahkan 1 jam lebih perjalanan untuk sampai kerumah dari sekretariat pemenangan. Tapi kami diselimuti rasa syukur dan bahagia berselimut haru.

Tim kami dengan tulus dan loyal selalu menjaga kekompakkan dan kebersamaan. Indah sekali rasanya. Dan nuansa kental penuh kedekatan ini jarang sekali aku rasakan kecuali saat aku dulu senang dalam pendidikan dasar pecinta alam, bersama-sama teman jalan kaki 10 hari dari ci anjur ke bandung, tangkuban perahu. Dan saat 3 hari mendaki puncak gunug ceremai. Selain itu sepertinya tidak.

"Kawan-kawan, buat kita pileg sekarang adalah untuk menunjukkan bahwa kemenangan tidak harus pakai uang. Kita akan menjadi bukti bahwa kemenangan kita kemenangan terhormat. Kemenangan yang tidak digadaikan oleh uang. Kita tidak akan money politik. Ya...kita sangat terbatas dana. Tetapi bukan itu alasan sesungguhnya. Kemenangan kita bukan karena kemenangan uang, tapi karena kita punya harga diri untuk tidak bisa dibeli dengan uang. Kemenangan kita adalah kemenangan yang ditonton oleh calon-calon pemilih untuk caleg yang kita usung. Mereka akan menjadi saksi bahwa hati masih bisa berbicara. Mereka tidak semua bisa dibeli dengan uang"Aku berhenti sejenak. Mengamati sekeliling. Satu-persatu aku menatap mereka yang diam tertegun. Sunyi. Tanpa suara sedikitpun. Hanya suara gerimis kecil yang sejak tadi mengguyur atap rumah tempat kami berada."Mereka, dari sekian yang gila uang, ada terselip dan siap memilih caleg kita. Maka ini pertanda baik dan pertanda bahwa dalam kebutaan masal ini, dimana uang bisa membeli mereka ternyata masih ada yang berhati tulus untuk memberikan suaranya kepada caleg kita."

Empat puluh orang yang berkumpul begitu bersemangat dan serius menganai komitmen bersama ini bahwa pemenangan kami tidak akan pakai uang, meskipun diantara kami ada yang kebetulan bisa menyiakan anggaran dan bersedia,tapi dihimbau untuk tidak melakukannya. Hari ini adalah hari evaluasi perkembangan pemenangan kami di minggu penghujung. Mengevaluasi penambahan tim, penambahan simpatisan dan mengevauasi zona-zona mana saja yang masih bisa digarap.

Tim datang dari 6 kecamatan. Ini berarti seluruh perwakilan tim di seluruh kecamatan ada perwakilannya. Dapil kami terdiri dari 6 kecamatan. Jumlah desa dari 6 kecamatan itu ada 32. Tim kami yang sudah menyebar ada di 6 kecamatan. Hanya saja tidak semua desa terdapat tim kami. Di Kecamatan Cikoneng terdiri dari 6 desa. Semua desa terdapat perwakilan tim.  Caleg yang kami usung dari Kecamatan Cikoneng tepatnya desa Pasir Jangkung. Dan ada sekitar 4 tim inti yang mewakili desa Pasir Jangkung.

Kecamatan Sukaramah terdiri dari 4 desa hanya saja hanya ada 1 tim disitu. Maklum desa itu basisnya Partai Rindang Berjaya apalagi ada anggota legislatif petahana di sana, yang periode ini ia iku kembali mencalonkan diri. Desa ini hanya pelengkap saja dan tidak terlelu menjadi perhatian. Diproyeksikan untuk sekedar menambah angka saja yang mungkin 1 atau 2 asa pemilih disana. Pasalnya bila menggenjot di desa Sukaramah, hanya akan buang-buang energi, mereka terlalu kuat untuk bisa di goyang. Karena kebanyakan orang-orang disitu menjadi penggarap sawah keluarga besar caleg petahana itu. Jadi terlalu ngotot melakukan pemenangan disini hanyalah buang-buang energi.

"Di dapil kita terdapat 400 ribu suara. Tahun kemarin yang paling banyak suaranya, dan menang satu kursi, hanya 4.700 suara."Kata Tardi memaparkan angka-angka mengenai jumlah daftar pemilih tetap dan suara caleg untuk bisa menang di pemilu 2009."Dan pada pemilu 2004, dengan suara 3.900, caleg bisa menang."

"Jadi kita, bila melihat angka ini, cukup dua persen saja meraih suara, kita akan menang?"Dengan penasaran Rendi, yang sejak tadi mengamati melemparkan analisa dan pertanyaan.

"Betul. Bahkan kelihatannya dari angka-angka pemenangan yang ada, dua persen terlalu banyak, karena hamir 8.000 suara. Kelihatannya, lebih tepatnya satu persen lebih sedikit, atau sekitar 5.500 suara." Tardi menimpal sekaligus menjawab pertanyaan Rendi.

"Kita sudah lipatkan 4 kali lipat target kita. Maka ini kiranya leluasa buat kita karena bila hanya menang seperempat persen saja dari target, kemungkinan kita menang. Dan mari kita sepakati dan kita hanya melihat terget yang sudah kita tentukan ini. Jangan melihat angka kecil yang sebenarnya."Papar ku.

"Aku setuju dengan, Aryo."Jawab Rendi tegas dan singkat."Aku lebih nyaman melihat sebuah target yang besar, selain tantangan yang membuat kita makin berusaha lebih keras tapi juga ada toleransi angka yang kelihatannya cukup leluasa."

Semua menyetujui. Dan tak ada ruginya menetapkan angka target yang besar. Justru disitulah letak tantangan sebenarnya. Bagaimana tim bisa dengan gairah yang menggelora untuk bersama-sama bahu membahu meraih angka target yang sudah ditetapkan bersama.

*********
"Tidak ada yang bisa saya ucapkan selain berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan, atas semangatnya yang masih menggelora hingga saat ini. Semoga ini membawa perubahan kepada kita semua. Semoga apa yang kita perjuangkan membawa kebaikan buat kebersamaan kita."Desta, caleg, memberikan penegasan garis perjuangan dalam pemenangan pileg ini. "Seandainya saya menang maka ini adalah kemenangan kita bersama. Bukan kemenangan saya secara pribadi. Dan dengan adanya kebersamaan ini semoga perubahan kita menjadi lebih cepat, lebih kuat karena kombinasi antara saya, teman-teman dan jabatan yang nanti akan diamanatkan kepada saya."

Desta mengarahkan pandangannya ke arah papan tulis putih yang sudah terdapat angka target. Lalu perlahan pandangan satu-persatu ke arah rekan-rekan hadir. "Semoga kita dilancarkan dalam mengejar target kita tak kurang suatu apapun. Kendala pasti ada, rintangan pasti banyak dan itulah seninya berjuang. Semoga kita konsiten menjadi bagian darinya. Ada yang di tanyakan?" Desta memberikan kesempatan kepada rekan-rekan untuk bertanya.

Semua diam dan tidak ada pertanyaan. Karena sebelum pengarahan cari caleg, Desta, semua sudah dibahas dengan sangat detail, termasuk progres kedepan jelang pencoblosan. Di pandu oleh ketua tim sukses, Aryo.

"Cukup. Lanjut."Kata Arman.

"Kita sudah punya target. Seperti kita sedang memanah, maka harus ada target yang jelas lalu fokus ke sasaran yang sudah ditetapkan. Dan harus realisti. Target kita sudah jelas, dan sangat realistis. Target kita tidak muluk-muluk. Dari 400 ribu DPT hanya sedikit yang menjadi target kita. Tak lebih dari 1,5 persennya.Tugas kita adalah fokus untuk meraih suara itu."


Waktu sudah malam. Kami semua membubarkan diri kembali kerumah masing-masing yang jaraknya lumayan jauh. Beberapa ada yang masih tinggla di lokasi ngobrol-ngobrol ringan sambil menghangatkan kembali strategi dan target-target yang harus di capai. Sampai akhirnya tak satu pun terlihat. Hanya saya, Dadi dan Desta-caleg yang kami usung.
**********
Aku menjatuhkan diri. Lelah. Tapi tak bisa diam. 
Dan tak boleh diam. Apalagi menyerah. Tidak!!!

Karena ini sudah ditampukkan di pundakku untuk menjadi komando dalam pemenangan ini. Sekali tanggung jawab di semat pantang mundur. Komitmen pemenangan harus terus digenggam sampai persaingan sengit ini berakhir.

Hari ini aku harus mendampingi caleg berkeliling ke 3 lokasi. Ini pertemuan terakhir dari agenda yang sudah diprogres. Dan dihadapan kami ada situasi sangat menakutkan penuh tanya. Penuh terka. Penuh harap ada nama caleg yang kami usung di bagian paling atas dengan jumlah suara tertinggi. Kami semua sudah melangkah menuntaskan tugas terbaik. Menjalankan delapan fungsi tim suskes yang diajarkan sebuah buku 'Tim Sukses Amazing'. Namun tetap, ditengah rasa optimis, jantung makin kencang berdegup. Berdebar-debar. Dua hari lagi masa pencoblosan tiba dan diposisi mana nanti caleg kami berada. Kami semua berharap, caleg kami menang.

********

Hati terbakar. Setan alas. Brengsek. 
Kalau begini hancur kita. Berat rasanya melawan. Tak berkutik. 

Pagi itu dari satu rumah masuk lagi ke rumah lain seseorang. dia tetangga entah apa yang dilakukan. Akhirnya terungap dari kegembiraan tetangga yang mendapat amplop. Ternyata hujan money politik terjadi juga. Kampanye yang digemborkan, pihak polisi juga mungkin dengan keterbatasan jumlah personil, tak sanggup membendung. Kami dan mungkin caleg-caleg senasib dengan dukungan kami selain dengan keterbatasan sendiri, sekarang ada agen-agen oknum caleg-caleg persetan yang saat ini sedang GERILYA menebar uang. 

Siapa dia. Aku berjanji akan ku telusuri. Tak bisa aku biarkan. Kelelahanku yang dengan serius melakukan pemenangan tanpa money politik tidak boleh dihantam dengan oleh lembaran uang yang tak lebih hanya RP. 15.000, RP. 20.000. 

Novan. Dia harus siap mempertanggung jawabkan apa yang dia lakukan atas kelakuannya yang terang-terangan menjadi antek-antek oknum caleg bajingan ini. Dia harus membayar lelah ku dan lelah teman-teman ku yang bergerak selama pemenangan. Kita harus beri pelajaran. Tapi kita akan telusuri sampai ketemu siapa Caleg yang menyuruh dia menyebar uang. 

Lalu aku akan melakukan apa yang perlu dilakukan kepada Caleg brengsek itu. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga Artikel Berikut Ini :

Bagaimana supaya Anda menang di PILEG bergantung dari anda membangun AUDIEN ANDA SENDIRI dan membangun DAYA AJAK yang kuat. Bagaimana Caranya?


Silahkan baca artikel-artikel pemenangan PILEG berikut ini :

  1. Persiapan Menyeluruh Untuk Pemenangan Anda di PILEG
  2. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  3. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  4. 12 Wilayah Rahasia Ini Jarang Semua Di Garap Caleg Dalam Marketing Politik
  5. Buku ini awalnya hanya untuk catatan pribadi saat jadi ketua tim sukses pileg 2009
  6. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  7. Fenomena Partai Yang Seharusnya Jadi Cambuk Bikin Terus Perbaikan Internal Tanpa Kecuali
  8. Cari Pengurus Partai Ternyata Sulit. Bisa-bisa Kelimpungan
  9. Buku : Kunang-kunang Pemenangan Pemilu
  10. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  11. Mendalami Pemilih Pragmatis
  12. Bagi Caleg Kendala Vital Untuk Menang Pileg Sebenarnya Hanya Satu
  13. Jangan Salah Pendekatan, Efeknya Fatal Untuk Kemenangan Sang Caleg
  14. 10 Bahaya Pragmatis Yang Mungkin Jarang Dipikirkan Serius Efeknya Sangat Berbahaya
  15. Semua Inti Tulisan Pemenangan Pileg Tentang Hal Ini, Apa Saja?
  16. Bila Nyaleg Jangan Kalah Sama Tukang Sayur Keliling
  17. Bukan Yang Terbaik Tapi.....
  18. Asyikkkk!!!!Tulisan Saya Di Muat dan Di Sebar
  19. Cara Menang Mutlak di Pileg
  20. Persiapan Menang Nyaleg Di Pileg 2019
  21. Berbekal Sejak Dini, Dengan Strategi Pemenangan Yang Ampuh
  22. Mendalami 2 Jenis Pemilih Pragmatis, Anda Jangan Terperangkap
  23. 6 Penyebab Yang Menjadikan Terpaksa Harus Pragmatis
  24. 5 Hal Ini Sepertinya Harus Ada Pada Caleg Supaya Tak Beresiko Besar
  25. Caleg Harus Siaga Diri Mengamankan Diri, Aman dari Sisi Ini

============================

Lanjutkan ke SESI 2 : Klik disini!

-------------------------------------------------