Jumat, 02 Februari 2018

RI: Pemilu Myanmar Perkuat Kedudukan Sebagai Ketua ASEAN

Warga memberikan suara di tempat pemungutan suara (TPS) di Mayangone, Yangon, Myanmar (1/4). Sekitar 6,8 juta pemilik suara memberikan hak pilih mereka dalam pemilihan umum sela untuk memperebutkan 45 kursi parlemen (EPA)

Indonesia berharap bahwa berlangsungnya pemilihan umum sela di Myanmar hari ini, dapat menjadi awal dari perubahan dan proses demokratisasi, yang dapat memperkuat kedudukan Myanmar untuk menjalankan gilirannya, sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di tahun 2014.

“Harapan kita adalah bahwa pemilihan umum ini akan menjanjikan era baru untuk demokratisasi dan reformasi di Myanmar,” ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ketika diwawancara Jakarta Globe, Jumat (31/03).

Pemilihan umum ini menjadi tonggak sejarah baru di Myanmar dengan ikutsertanya tokoh pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi dan partai politiknya, National League for Democracy (NLD), untuk memperebutkan 44 dari 45 kursi parlemen yang tersedia di parlemen bikameral dengan 664 anggota.

Marty mengatakan bahwa terlepas dari adanya laporan bahwa Aung San Suu Kyi dan partainya mengalami gangguan dan intimidasi selama kampanye, keikutsertaan mereka dalam pemilihan umum dan bisa berkampanye secara terbuka, menandakan sebuah perubahan yang luar biasa di negara, yang selama beberapa dekade terakhir diperintah oleh rezim militer itu.

“Bagaimanapun dilihatnya, tidak mustahil untuk membesar-besarkan pentingnya pemilihan umum sela ini,” ujar Marty.

menambahkan bahwa Indonesia berharap pemilihan umum ini akan menjadi awal dari sebuah proses, bukan akhir dari proses yang terjadi di Myanmar – yang mempunyai catatan buruk dalam hak asasi manusia dan demokrasi - untuk berubah menjadi negara yang semakin demokratis dan transformatif.

“Di saat yang sama tahun lalu, siapa yang bisa membayangkan Myanmar akan ada di tahap seperti ini, bahwa ada pemilihan umum yang mana Aung San Suu Kyi jadi salah satu pesertanya,” ujar Marty.

Sejak tahun lalu, Myanmar dipimpin oleh pemerintah sipil, walau dengan dukungan militer, dan dipimpin oleh Presiden Thein Sein, yang merupakan mantan jenderal.

Sejak itu, pemerintah Myanmar telah membebaskan ratusan tahanan politik dari penjara, termasuk peraih hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi yang selama 22 tahun menjalani tahanan rumah.

Perkembangan dan keterbukaan Myanmar dalam penyelenggaraan pemilihan umum kali ini ditandai dengan mengundang pengamat internasional dan ASEAN, untuk meninjau jalannya pemilihan umum hari ini.

ASEAN telah mengirimkan tim peninjau resmi untuk mengamati jalannya pemilihan umum di sana.

Pengamat dari ASEAN itu diwakili oleh tim dari Sekretariat ASEAN di Jakarta bersama tiga organisasi media dari Indonesia, Thailand dan Singapura.

Indonesia juga mengirimkan tim pengamat namun karena keterbatasan waktu untuk menyiapkan tim, Marty mengatakan bahwa pihaknya telah menugaskan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangoon untuk mengamati jalannya pemilihan umum di sana.

Ketua ASEAN 2014
Berlangsungnya pemilihan umum parlemen di Myanmar hari ini juga diyakini oleh Marty akan memperkuat kredibilitas Myanmar untuk menjalani gilirannya sebagai ketua ASEAN di tahun 2014, yang menjadi tahun terakhir sebelum ASEAN secara formal menjadi Komunitas ASEAN di tahun 2015.

Berdasarkan Piagam ASEAN, setiap tahun ketua ASEAN digilir berdasarkan urutan abjad nama negara anggota ASEAN dalam bahasa Inggris.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN di Bali, November 2011, kesepuluh negara anggota menyetujui permintaan Myanmar untuk bertukar giliran dengan Laos sebagai ketua ASEAN tahun 2014.

Usulan itu dilontarkan oleh Myanmar pertama kali dalam pertemuan menteri-menteri luar negeri ASEAN di Lombok di bulan Januari 2011.

Walaupun usulan itu mendapat tanggapan positif dari negara-negara anggota lain, Marty mengatakan bahwa pada saat itu Indonesia masih keberatan, karena Indonesia mau proses persetujuan itu diambil setelah mempertimbangkan pro dan kontra dengan matang.

Marty mengatakan bahwa proses itu lalu dijalankan sehingga keketuaan Myanmar di ASEAN tahun 2014 berkembang menjadi motivator dan tolok ukur bagi negara yang bergabung sebagai anggota ASEAN sejak Juli 1997 itu untuk terus melakukan perubahan.

“[Mereka] akan jadi ketua yang akan mengantar ASEAN ke 2015, sehingga harus lebih ASEAN dari yang lain dalam hal kepatuhannya di bidang hak asasi manusia. Keketuaan itu harus menjadi motivator kuat bagi Myanmar untuk meneruskan proses reformasinya,” ujar Marty.

Myanmar selama ini adalah salah satu negara di dunia dengan catatan hak asasi manusia terburuk. Berdasarkan penilaian organisasi media Reporters Without Borders, index kebebasan pers di Myanmar tahun 2011-2012 berada dalam posisi 10 terburuk di urutan ke 169 dari 179 negara yang kebebasan persnya dinilai dalam index tersebut.

Namun, Marty mengingatkan bahwa demokratisasi bukanlah suatu proses yang terjadi dalam semalam. “Perubahan itu adalah proses bukan suatu kejadian . Itu harus dipupuk dan dikembangkan dari kebiasaan, pola kerjasama, dan tingkat kenyamanan serta memakan waktu, tapi kita harus mempunyai kesabaran untuk melakukannya,” ujar dia.
(Sumber : beritasatu.com-Minggu, 1 April 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga Artikel Berikut Ini :

Bagaimana supaya Anda menang di PILEG bergantung dari anda membangun AUDIEN ANDA SENDIRI dan membangun DAYA AJAK yang kuat. Bagaimana Caranya?


Silahkan baca artikel-artikel pemenangan PILEG berikut ini :

  1. Persiapan Menyeluruh Untuk Pemenangan Anda di PILEG
  2. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  3. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  4. 12 Wilayah Rahasia Ini Jarang Semua Di Garap Caleg Dalam Marketing Politik
  5. Buku ini awalnya hanya untuk catatan pribadi saat jadi ketua tim sukses pileg 2009
  6. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  7. Fenomena Partai Yang Seharusnya Jadi Cambuk Bikin Terus Perbaikan Internal Tanpa Kecuali
  8. Cari Pengurus Partai Ternyata Sulit. Bisa-bisa Kelimpungan
  9. Buku : Kunang-kunang Pemenangan Pemilu
  10. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  11. Mendalami Pemilih Pragmatis
  12. Bagi Caleg Kendala Vital Untuk Menang Pileg Sebenarnya Hanya Satu
  13. Jangan Salah Pendekatan, Efeknya Fatal Untuk Kemenangan Sang Caleg
  14. 10 Bahaya Pragmatis Yang Mungkin Jarang Dipikirkan Serius Efeknya Sangat Berbahaya
  15. Semua Inti Tulisan Pemenangan Pileg Tentang Hal Ini, Apa Saja?
  16. Bila Nyaleg Jangan Kalah Sama Tukang Sayur Keliling
  17. Bukan Yang Terbaik Tapi.....
  18. Asyikkkk!!!!Tulisan Saya Di Muat dan Di Sebar
  19. Cara Menang Mutlak di Pileg
  20. Persiapan Menang Nyaleg Di Pileg 2019
  21. Berbekal Sejak Dini, Dengan Strategi Pemenangan Yang Ampuh
  22. Mendalami 2 Jenis Pemilih Pragmatis, Anda Jangan Terperangkap
  23. 6 Penyebab Yang Menjadikan Terpaksa Harus Pragmatis
  24. 5 Hal Ini Sepertinya Harus Ada Pada Caleg Supaya Tak Beresiko Besar
  25. Caleg Harus Siaga Diri Mengamankan Diri, Aman dari Sisi Ini

============================

Lanjutkan ke SESI 2 : Klik disini!

-------------------------------------------------